Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat

Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat - Hallo sahabat Berita Seputar Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel asn, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat
link : Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat

Baca juga


Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat

Tantangan pemimpin tingkat pratama atau eselon II di daerah maupun lembaga pemerintahan lainnya di Indonesia dalam menciptakan terobosan terhadap pelayanan cukup berat. Pasalnya daya saing Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara lain.

Hal itu dipaparkan oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko yang didaulat sebagai keynote speaker untuk peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepemimpinan eselon II Lembaga Administrasi Negara, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (30/3).

Dia menyebut, dalam mengelola pemerintahan dan memberikan pelayanan, birokrat yang notabene adalah aparatur sipil negara (ASN) harus memiliki 10 aspek. Diantaranya kecepatan, kompleksitas, membaca risiko, menghadapi perubahan, dan kesiapan atas banyaknya kejutan yang terjadi saat ini.

Disebutkannya, kondisi Indonesia saat ini berdasar hasil survei The Worldwide Governance Indicators 2016 menunjukkan, indeks efektivitas pemerintahan berada di urutan ke-85. Sedangkan indeks kemudahan berusaha berada di posisi ke-109 dari 189 negara.

Sementara itu, berdasarkan data World Economic Forum 2015-2016, indeks daya saing Indonesia ada di urutan ke-37 dari 140 negara. Di sisi lain, berdasarkan survei PBB pada 2016, indeks pembangunan manusia berada di tangga ke-133 dari 183 negara.

Atas fakta dan data itu, Moeldoko menyebut hal ini menjadi tantangan berat bagi birokrat yang menjadi pimimpin di tengah masyarakat. Untuk itu, dia memberikan beragam kiat untuk menghadapi situasi seperti ini. "Intinya sebagai abdi negara eselon II yang berhasil, anda harus menjadi seorang pemberani," lanjutnya di depan 60 peserta Diklat PIM II tersebut.

Peserta diklat PIM II merupakan pejabat setingkat eselon II atau kepala dinas di daerah atau direktur di lembaga pemerintahan pusat. Posisi mereka merupakan pemimpin yang menghadapi beragam dinamika terhadap tugas pelayanan.

Untuk itu, Moeldoko membagi tips seorang pemimpin yang pemberani. Seorang pemimpin itu akan melewati tiga fase. Pertama, takut terhadap kondisi yang tidak nyaman, takut dianggap berbeda, takut terhadap reaksi yang tak diinginkan. “Jika berhasil menaklukkan hal-hal itu, Anda adalah pribadi yang pemberani,” kata pria yang getol memajukan kesejahteraan petani itu.

Ketakutan fase kedua adalah takut melangkah untuk berubah, takut terlibat dalam gesekan dengan orang lain, dan takut “dihakimi”. “Jika Anda berhasil menaklukkan zona dua itu, Anda telah membentuk tim yang pemberani,” ujar Moeldoko.

Sedangkan ketakutan fase ketiga adalah takut menghadapi masa depan yang tidak pasti, takut yang muncul saat organisasi menghadapi masa-masa sulit, dan takut terhadap kegagalan di dalam berorganisasi. “Jika berhasil menaklukkan fase itu, Anda telah membangun organisasi yang pemberani,” tandas pria asal Kediri, Jawa Timur itu.*jawapos


Demikianlah Artikel Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat

Sekianlah artikel Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Moeldoko Sebut Tantangan Birokrat Indonesia Cukup Berat dengan alamat link https://portalberitatv.blogspot.com/2017/03/moeldoko-sebut-tantangan-birokrat.html